Standar Kompetensi : 1. Memahami Masuknya Islam di Spanyol
Kompetensi Dasar : Menjelaskan Masuknya Islam di Spanyol
Menjelaskan Pemerintahan Islam di Spanyol
Indicator : - Mampu Menjelaskan Masuknya Islam di Spanyol
- Mampu Menjelaskan Pemerintahan Islam di Spanyol
A. Masuknya Islam di Spanyol
1. Factor-faktor pendukung masuknya Islam ke Andalusia
Andalusia atau Spanyol yang kita kenal sekaran, semula disebut Vandal, yang kemudian oleh bangsa arab disebut Andalusia. Adalusia pada abad ke-2 sampai dengan abad ke-5 M menjadi wilayah kekuasaan Romawi, akan tetapi ditaklukkan oleh bangsa Vandal pada awal abad ke-5 M. selanjutnya datanglah bangsa Gothic Barat, memeranngi dan mengusir bangsa Vandal ke Afrika.
Pada awalnya kerajaan Gothic ini sangat kuat, tetapi kemudian timbul perpecahan dikalangan itu sendiri hingga akhirnya kejayaan kerajaan itu memudar dan mengalami kemunduran. Setelah raja Gothia meninggal pada tahun 710 M, dia digantikan oleh Roderick. Akan tetapi pengangkatan Roderick sebagai raja tidak disukai oleh para putrid Witizia. Untuk merebut kekuasaan dari Roderick mereka berkerjasama dengan Graff Yulia yang sama-sama memusuhi Roderick. Kemudian Graff Yulia meminta bantuan dari Musa bin Nusair, Gubernur Mu’awiyyah di Afrika.
Dalam catatan sejarah, keberhasilan uamat islam menduduki Spanyol terjadi pada Zaman khalifah al-Walid bin Abdul malik (705-715 M), salah satu khalifah dari bani Umayyah yang berpusat di Damaskus. Namun demikian, keberhasilan tersebut kelihatanya merupakan kelanjuatan dari keberhasilan ekspansi umat islam yang telah sampai di kawasan Afrika Utara yang dijadikan sebagai salah satu propinsi yang terjauh dari dinasti Umayyah. Penguasaan sepenuhnya atas kawasan Afrika Utara itu terjadi Zaman khalifah Abdul Malik (685-705 M) ayahnya khalifah al-Walid. Khalifah abdul Malik ketika itu mengangkat hasan bin nu’aman al-Ghazali menjadi gubernur daerah itu.
Pada masa khalifah al-Walid, Hasan bin Nu’man digantikan oleh Musa bin Nushair. Di zaman khalifah al-walid itu, Musa bin Nusair memperluas wilayah kekuasaanya dengan menduduki Aljazair dan Maroko yang sebelumnya menjadi basis romawi. Setelah wilayah tersebut betul-betul dikuasai, barulah umat islam mulai mengadakan invasi ke Spanyol, yang letaknya hanya dibatasi oleh selat kecil dari Afrika Utara, afrika Utara menjadi batu loncatan dalam menaklukkan Spanyol.
Proses masuknya islam di Andalusia berlangsung melalui proses yang sangat panjang. Setidaknya ada dua proses yang mempengaruhi, yaitu proses kebudayaan dan proses politik. Proses kebudayaan adalah daya tarik yang dimiliki peradaban islam yang menyebabkan masyarakat diluar islam berkeinginan untuk mengembangkanya. Orang-orang eropa tertarik dengan Ukhuwah, semangat jihad, kepemimpinan, dan perkembangan ilmu pengetahuan. Sedangkan dari proses politik orang-orang eropa dapat mengenal islam melalui hubungan antar pemimpin Negara atau para utusan masing-masing Negara.
Pengaruh islam melaui proses politik atau kebudayaan ke Eropa untuk pertama kalinya terjadi di Andalusia (Spanyol). Orang-orang Andalusia dengan mudah menerima kedatangan islam yang menjujunjung tinggi asas perdamaian. Sejarah mencatat ada dua factor yang mendukung masuknya islam ke Andalusia yaitu factor Internal dan Eksternal.
Factor internal, karena ondisi internal sangat rapuh dan gejolak yang berkepanjangan. Kepemimpinan goth Barat (yang memerintah Andalusia setelah bangsa Romawi) selalu menindas menyebabkan rakyat sangat menderita. Diantara kepemimpinan Goth yang tidak disenangi rakyat adalah sebagai berikut:
· Goth tidak mengenal toleransi terhadap pemeluk agama yang berbeda dengan agama resmi kerajaan, yaitu keristen. Padahal mayoritas penduduk Andalusia memeluk agama Yahudi.
· Kepemimpinan raja Goth pada umumya menggunakan kekerasan. Kaum yahudi dipaksa dibaptis menurut agama Kristen. Bagi merreka yang tidak mau dibaptis dan menolak akan mendapatkan siksaan. Keadaan yang seperti ini juga diperlakukan terhadap pemeluk Kristen yang berbeda aliran. Hal itu yang membuta goth guja dimusuhi kaum Kristen diluar Spanyol, seperti khatolik roma.
· Kondisi ekonomi yang makin terpuruk.makin hari justru tidak menguntungkan bagi rakyat makin sengsara.
· Para pemimpin mereka suka hidup mewah, sedangkan rakyatnya dalam keadaan serba miskin.
· Beban pajak yang sangat berat, sehingga rakyat menjadi gelisah dan sengsara.
Factor eksternal karena adanya perlawanan olek kelompok agama atau pemeluk agama yang berbeda dengan agama yng dikehendaki raja Goth. Terutama yang datang dari luar Spanyol. Dari sinilah islam mulai terbuka untuk masuk ke Andalusia. Hal ini dapat dilihat dari letak Andalusia itu sendiri. Diantara factor yang sangat mendukung masuknya islam di Andalusia. Dapat kita perhatikan dari hal-hal berikuy:
· Dibelahan utara (Afrika Utara) terdapat wilayah yang menjadi pusat khatolik Romawi dan islam. Hubungan kwdua wilayah tersebut terbuka.
· Banyak wilayah di utara yang dahulu menjadi pusat yahudi dan Kristen kemudian bergabung dengan islam. Mereka bergabung dengan islam karena tidak menyukai kepemimpinan Goth yang tidak mengenal toleransi. Mereka akhirnya menjadi pilihan yang tidak dapat diragukan lagi.
2. Andalusia sebelum kedatangan islam
Pada sekitar abad ke III-V negeri Spanyol dikuasai oleh Romawi. Kemudian jatuh ke tangan bangsa Vandal (tahun 455 M) dan sejak itulah Spanyol disebut Vandalusia atau Andalusia. Islam mulai melangkahkan kakinya ke Andalusia pada zaman kekuasaan Bani umayyah dibawah pemerintahan Walid bin abdul Malik (705-715 M). sepeninggal bangsa Romawi kemudian datanglah bangsa Goth barat (abad V-711 M) yang pada waktu Goth barat memerintah di Spanyol berhasillah mencapai kejayaannya, tetapi akhirnya menjadi lemah. Yang menyebabkan mereka menjadi lemah adalah:
· Para pemimpin mereka suka hidup mewah, sedangkan rakayatnya dalam keadaan serba miskin
· Beban pajak yang berat sehingga rakyat menjadi resah dan gelisah
· Daerahnya terpecah bela dan saling berebut kekuasaan.
· Timbulnya pemberontakan dari bangsa yahudi, karena mereka tidak mau dipaksa memeluk agama nasrani.
Keadaan mereka itulah yang menyebabkan pemerintahan mereka lemah kemudian jatuh. Pada akhirnya dikalangna istana terjadilah kudeta Jenderal Roderick menggantikan kedudukan Witizia (Goth Barat). Peristiwa tersebut menyebabkan dendamnya putra Witizia yang bernama pangeran Alfonso dan ia berusa merebut kembali haknya. Usaha itu dikerjakan dengan jalan minta bantuan kepada Graaf Julia yang pada waktu itu berkuasa di Ceuta (Afrika Utara), perselisihan antara Alfonso dengan Graf Julia melawan Roderik:
· Pangeran Alfonso adalah seorang putra mahkota raja wizitia yang tahta kerajaanya direbut oleh Roderik
· Graf Julia seorang raja keturunan Goth yang sedang berkuasa di Ceuta (Afrika Utara)
· Graf Julia bermaksud menjatuhkan Roderick. Permusuhan keduanya itu disebabkan karena Roderick melanggar kehormatan dengna menodai gadis Florenda (puteri dari Graf Julia) yang pada saat itu sedang mempelajari adat istiadat istana Roderik di ibu kota todelo
· Antara pangeran Alfonso dengan Graaf Julia bersukutu mempunyai maksud yang sama akan menjatuhkan kekuasaan raja roderik.
Pad awakyu Alfonso dan Graf Julia itu disanggupi oleh Musa bin Nusair dengan maksud membantu kebenaran dan memberantas kejahatan. Sekalipun pada mulanya Musa belum yakin atas ketulusan Julia (apakah benar-benar membutuhkan abntuan ataukah akan menghianatinya). Tetapi setelah diadakan percobaan penyerbuan ternyata Graff Julia betul-betul tulus hatinya.
3. Islam memasuki andalusia
Muas bin nusair setelah meminta izin dan restu khalifah Walid bin Abdul Malik yang berkedudukan di pusat (damaskus), segera mengirim pasukan sebanyak 500 orang dipimpin oleh Tharif bin Malik untuk menyerbu Spanyol Selatan (91 H/710 M). pasukan percobaan itu ternyata mendapat kemenangan dan hasil rampasan perang yang memuaskan.
Setelah ternyata pasukan Tharif bin Malik berhasil, kemudian Musa mengirim pasukan pilihan (gerak cepat) yang dipimpin oleh panglima Thariq bin Ziad (berkebangsaan Barbar). Thariq bin Ziad dan mUsa bin Nusair masuk Andalusia tahun 92 h/711 M dengan krologis sebagai berikut:
a. Melaui kota tanger, thariq beserta 7000 orang pasukannya keluar dari Afrika utara dengan naik kapal bantuan Graf Julia terus masuk tanah Spanyol pada suatu tempat yang diberi julukan Jabal Tqariq (Gibralta) diambil dari namanya sendiri. Setelah is berhasil mendarat di Spanyol, semua kapal yang ditumpangi pasukan itu dibakarnya habis dengan harapan agar semua pasukannya tidak ada keinginan untuk pulang kembali, dan agar tidak ada kemauan lagi untuk berperang dan menghancurkan musuh.
b. Perang besar yang menentukan adalah yang terjadi di kota Cadjsia dan Xeres (perang Xeres). Pasukan thariq berhadapan dengan pasukan Roderik yang berjumlah 100.000 orang. Hamper saja pasukan Thariq putus asa, karena besarnya musuh itu, tetapi setelah mendengar pidato panglima Thariq, semua pasukannya bangkit kembali semangatnya dan merasa kokoh kembali tangannya untuk menyerbbu musuh. Lagi pula pada saat itu datang bantuan dari Musa sebanyak 500 orang. Jadi pasukan Thariq berjumlah 12.000 orang dan dari kanan dan kiri mendapat bantuan dari pangeran Alfonso dan Graf Julia dengan cara memecah bela musu serta berusaha memperlemah daya tempur pasukan Roderik. Dengan de,ikian dalm pertempuran besar Xeres itu pasukan Thariq mendapat kemenangan yang gemilang. Oleh karena itu nama Thariq bin Ziad menjadi harum dan ditakuti musuh, maka selanjutnya dengan mudah thariq bin Ziad menaklukkan Cordova, Malaga, Grenada dan terus ke Toledo (ibu kota kerajaan Goth Barat)
c. Musa bin Nusair mendengar hasil kemenangan yang dicapai Thariq itu hatinya sangat tertarik. Ia segera menyiapkan pasukannay berangkat menyerbu spanyol melaui bagian timur dengna tujuan mendapatkan rampasan perang dan untuk mendapatkan kemashuran namanya
d. Pada tahun 93 H/712 M, musa bernagkat menuju Todelo dan mengirim surat ke Thariq untuk mengentikan perangnya dan menatikan Musa datang ke Toledo. Akan tetapi surat perintah musa itu tidak ditaati oleh Thariq. Kecuali Thariq sendiri, perwira-perwira yang lainpun tidak setuju apabila perang dihentikan. Mengentikan perang berarti membahayakan diri sendiri dan juga member kesem[atan musuh. Maka Thariq tetap terus meneruskan perangnya.
e. Kalau Thariq melalui kota-kota di bagian barat, maka penyerbuab Musa melalui kota-kota bagian timur yaitu menaklukkan Kota Sevillia, Marinda dan terus menuju Toledo. Disan bertemu Thariq dan Thariq ditangkap dan dipejara karena dianggap melanggar perintah panglima (meneruskan perang).
f. Sekalipun dipenjara Thariq dapat mengadukan tentang keadaanya itu kepada khalifah walid di Damaskus. Setelah mendengar berita itu, khalifah memerintahkan kepada Musa untuk segera melepaskannya dari tahanan dan keduanya hendaknya bekerja sama, melanjutkan penyerbuanyake Spanyol bagian Utara, perintah khalifah itu diatati oleh keduanya.
g. Kedua panglima itu ternyata dapt berkerja sama dengan baik dan menggerakan pasukannaya ke Utara dan berhasil menaklukkan wilayah Aragon, castilla dan Katalona seta berhasil juga menaklukkan Saragosa dan Barcelona. Akhirnya terus ke utara sampai kaki pegunungan Pyirenia. Dengan demikian seluruh tahan Spanyol jatuh ketangan kekuasaan islam. Kecuali pegunungan Cantabri (barat laut) tempat ini untuk mengunsi para pembesar Goth Barat.
h. Musa masih berniat melanjutkan penyerbuannay dari pegunungan Pyirenia ke Perancis dan terus ke Timur sampai Konstantinopel, jadi akan menemukan ujung bulan sabit islam dan akan menjadikan Laut Tengah sebagai danaunya, tetapi sayang cita-cita tersebut tidak terlaksana. Karena tidak diizinkan khalifah dengan alas an hal itu akan membahayakan umat islam, karena daerahnya terlalu luas.
i. Kemudian khalifah segera memerintahkan agar Musa dan Thariq pulang ke Dmaskus dengan membawa harta rampasannya. Karena saat itu khalifah Walid sedang sakit keras, maka Sulaiman bin Abdul Malik (Putra mahkota II) mengirim surat agar Musa menunda kepulangannya dengan maksud agar harta rampasannya jangan sampai jatuh kepada kakanya yang akan wafat itu. Tetapi Musa tidak menaati surat Sulaiman tersebut
j. Musa sampai di Damaskus jarak tiga hari sebelum Walllid mangkat. Jadi harta rampasan sudah ditangan Walid, sedangkan yang dilantik sebagai penggntinya adalah Sulaiman bin Abdul Malik. Karen adahulu Musa tidak menaati perintah Sulaiman, kemudian Sulaiman membalas dengan menangkap Musa dan dipenjara di Madinah. Disanalah ia dalam keadaan yang miskin samapi wafat. Demikianlah nasib penakluk besar Andalusia yang akhirnya sengsara karena korban sepucuk surat.
B. Pemerintahan Bani Umayyah di Spanyol
1. Periode keamiran
Yang dimaksud dengan periode keamiran adalah Spanyol berada di bawah pemerintahan seorang yang bergelar “amir”, tetapi tidak tunduk kepada pemerintahan islam, yang ketika itu dipegang oleh khalifah Abbasiyah di Bagdad, masa inni dimulai sejak masuknya Abd al-rahman ibn mu’awiyah Ibn Hisyam ibn Abd al-malik Ibn marwan, atau lebih dikenal dengan Abdurrahman 1 ke Spanyol pada 138 H/755 M yang kemudian menjadi amir pertama di Spanyol. Ia sebenarnya adalah seorang pangeran dari Dinasti Umayyah yang lolos dari pembunuhan yang dilakukan bani Abbas ketika akhir dinasti Umayyah. Ia lolos berkat adjudannya yaitu al-Baddar.
Ketika memasuki Spanyol ia diberi gelar “al-dakhil”. Mulanya ia berhasil mengadakan ikatan perjanjian dengan kesatuan Syiria dan Qinnasrin yang menetap di Elvira dan Jean. Mereka adalah bekas pengawal dinasti Umayayh. Berkat kesigapannay ia berhasil juga mengimpun kekuatan yang akhirnya dapat mendirikan dinasti umayyah di Spanyol. Untuk membangun kekuasaanya, ia memakai gelar amir. Gelar ini berlangsung hingga masa Abd rahman III. Para pengusa Spanyol pada periode ini secara berturut-turut adalah Abd Rahman I (Al-dakhil), Hisyam I, hamka I, abd Rahman Ibn austh, Mahmud Ibn Abd rahman, Munzir bin Muhammad, dan Abdullah Ibn Muhammad.
Dari segi politik, meskipun pada periode ini stabilitas dirasakan cukup stabil, namun kerusuhan dan ancaman tetap saja ada, terutama dari gerkan Kristen fanatic yang ingin mencari mati syahid. Ganguan politik yang serius justru datang dari kalangan umat islam sendiri, yaitu pemberontakan di Toledo, pemberontakan Malaga yang dipimpin oleh hasfu, dan perselisihan etnis antara orang barbar dan orang arab. Namun semua pemberontakan dapat diredam berkat kesigapan panglima Umaidillah.
2. Periode kekhalifahan
Perode ini berlangsung sejak dari pemerintahan Abd rahman III yang bergelar “al-Nashir” sampai pada masa munculnya “Muluk al-Thawaif”. Pada masa ini Spanyol diperintah oleh seorang penguasa yang disebut Khalifah. Penggunaan gelar khalifah tersebut berwal dari berita yang samapi pada Abd Rahman III bahwa al-Muktadir, Khalifah Abbasiyah ketika itu dibunuh oleh pengawalnya sendiri. Menurut penilaiannya keadaan seperti ini menunjukkan pemerintahan abbasiyah dalam keadaan yang kacau. Momen ini dianggap paling tepat untuk memplokamirkan dirinya sebagai khalifah yang telah hilang dari bani Umayyah selama 150 tahun lebih. Dimasa pemerintahan abd rahman III ini, Spanyol mencapai puncak kejayaan dan kemajuan disegala bidang.
Seperti yang dikatakan Philip K. hitti bahwa abd rahman III sesungguhnya lebih pantas disebut penguasa modern disbanding raja pada abad pertengahan. Dia mengangkat harkat negeri yang berantakan menuju pada suatu keadaan yang sukar dibayangkan. Khalifah-khalifah besar yang memerintah pada periode ini ada tiga orang yaitu Abd Rahman III (912-961 m), hamka II (961-971 M), dan Hisyam II (976-1000M). setelah masa pemerintahan Hisyam II, para penggati semakin melemah. Tidak ada yang mampu menjalankan roda pemerintahan dengan baik.
Akhirnya, pada tahun 1013 m, dewan Menteri yang memerintah berupaya mengapus jabatan khalifah. Ketika itu Spanyol sudah terpecak banyak sekali Negara kecil yang berpusat di kota-kota tertentu. Sejak saat itu spanyol memasuki masa “al-muluk al-thawaif”.
3. Periode al-Muluk al-thawaif
Yang dimaksud dengan al-muluk al-Thawaif adalah periode dimana system pemerintahan Spanyol tidak lagi berada pada seorang pemimpin seperti khalifah yang memiliki otoritas terhadap seluruh wilayah. Wilayah spanyol pada masa ini telah terbagi dalam banyak kekuatan politik di kota-kota kecil. Kondisi ini dapat dibagi menjadi tiga masa, yaitu:
a. Tahun 1013-1086 M
Pada masa ini Spanyol terdapa kurang dari 30 kerajaan (Negara) kecil yang berpusat di kota-kota tertentu, seperti sevillia, Cordova, Toledo dan sebagainya, tanpa ada satu kesatuan yang dominan.
b. Tahun 1086-1248M
Pada masa ini islam spanyol meskipun terpecah pada beberap Negara (kerajaan), namun terdapt satu kekuatan yang doninan, yaitu Dinasti Murabhitun (1146-1235 M). dinsti ini pada mulanya hanya gerakan keagamaan yang ada di afrika Utara. Kekuatan mereka berubah menjadi kekuatan politik dan berkuasa di Spanyol, namun kekuatan kekuasaan di dominasi oleh dinasti Muwahhidun.
c. Tahun 1248-1402 M
Di tahun 1942 M dinasti Muwahidun berakhir. Sejak itu kerajaan (Negara ) kecil banyak jatuh ketangan keristen, pada masa ini kerajaan penguasa islam yang tinggal satu-satunya hanyalah bani Ahmanr yang berkuasa hanya didaerah Granada hingga tahun 1492 M.
Satu hal yang penting yang menjadi catatan bahwa pad periode Muluk al-thawaif ini, antara sesame penguasa islam Spanyol terus mengalami konflik internal. Bahkan ada diantara para penguasa islam meminta bantuan kepada pihak Kristen. Kondisi ini tentu saja dimanfaatkan oleh pihak Kristen Spanyol untuk merebut Spanyol dari tangan islam. Sehingga islam berkhir di Spanyol dengan sangat menyedihkan umat islam dihadapkan pada dua pilihan sulit yaitu tetap masuk islam atau meninggalkan Spanyol.maka pada tahun 1609 M sudah tidak ada lagi umat islam di Spanyol.